Rapat tindak lanjut Mid Term Review


Bagikan Bagikan
Blog Single

Pada tanggal 12 Febuari 2024, telah diadakan Rapat Pembahasan tindak lanjut Mid Term Review/Evaluasi Jangka Menengah Proyek SSF yang bertempat di Kantor Sekretariat Proyek SSF, Jakarta.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka perbaikan kinerja Proyek pasca Evaluasi Jangka Menengah. Topik yang dibahas pada rapat ini seputar pembelajaran dan permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan proyek serta membahas rencana kerja proyek pada tahun 2024 hingga akhir masa proyek berdasarkan rekomendasi hasil Mid Term Review serta target capaian proyek.

Pada rapat ini turut hadir  dari unsur National Project Management Unit, National Technical Advisor, Project Management Consultant proyek SSF, serta tim dari World Bank.

Terdapat enam poin penting yang menjadi pokok bahasan pada rapat kali ini, yaitu terdiri dari:

  1. Project Institutional Arrangement
  2. Pencapaian Target Output Proyek untuk Kebijakan/Peraturan
  3. Kegiatan penguatan kapasitas Pendamping Mayarakat pada proyek SSF dalam rangka Exit Strategy
  4. Fasilitasi penyusunan Rencana Kelola Perhutanan Sosial dan penandaan batas areal Perhutanan Sosial
  5. Pengembangan Usaha Kelompok Perhutanan Sosial dan;
  6. Tata cara penghitungan indikator kesetaraan gender di dalam pelaksanaan Proyek.

Kemudian acara dilanjutkan dengan presentasi tentang aspek dalam perencanaan kegiatan dan anggaran Proyek SSF (Annual Work Plan 2024 s/d 2026) yang kemudian presentasi dilanjutkan dengan diskusi dengan para peserta yang hadir.

Kegiatan proyek SSF pada tahun 2024 ini fokus pada fasilitasi pasca persetujuan. Selain itu Proyek SSF diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penguatan pengelolaan perhutanan sosial, sehingga kebijakan, implementasi, dan monitoring evaluasi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dengan demikian, intervensi proyek dalam pengelolaan perhutanan sosial tidak hanya dalam hal pemberian akses kelola, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, serta menciptakan model pelestarian hutan yang efektif.**